Unsur Ekstrinsik menurut Wellek dan Warren (1956 via Nurgiyantoro,
2009: 23) berpendapat bahwa unsur ektrinsik merupakan keadaan subjektivitas
pengarang yang tentang sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang melatarbelakangi
lahirnya suatu karya fiksi, dapat dikatakan unsur biografi pengarang menentukan
ciri karya yang akan dihasilkan.
Gambar :unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra |
Berikut adalah unsur-unsur
ekstrinsik :
1. Latar Belakang / Biografi Pengarang
a. Riwayat hidup
Riwayat hidup adalah catatan
singkat tengatang gambaran diri seseorang.
b. Kondisi psikologis berisi
mengenai pemahaman kondisi psikologi atau keadaan
yang mempengaruhi pengarang
dalam membuat cerpen.
c.Aliran sastra penulis
Seorang penulis pasti akan
mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangat berpengaruh terhadap
gaya penulisan yang dipakai penulis dalam menciptakan sebuah karya.
gaya penulisan yang dipakai penulis dalam menciptakan sebuah karya.
2. Nilai - Nilai dalam Karya sastra
a.nilai agama
Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam
cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.
b.nilai sosial
Kita harus saling membantu jika
orang lain dalam kesusahan seperti dalam cerpen tersebut karena pada hakekatnya
kita adalah makhluk sosial.
c.nilai moral
Nilai moral merupakan nilai-nilai
dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam
sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang
buruk/jelek.
d.nilai budaya
Nilai budaya merupakan nilai-nilai
yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu
medan/daerah.
e.nilai pendidikan
Kita tidak boleh putus asa dalam
menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha dengan sekuat tenaga dan
selalu berdoa.
f.nilai estetika
yaitu nilai yang
berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya sastra ( tentang bahasa, alur,
tema )
g.nilai filsafat
hakikat segala
yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
3. Kondisi Lingkungan dan Masyarakat Penulis
Terdapat beberapa faktor yang ada
di dalam unsur kondisi masyarakat dan lingkungan penulis yaitu
a). Ideologi suatu negara.
b). Kondisi politik yang di amati
oleh penulis.
c). Kondisi sosial masyarakat
tempat penulis tinggal.
d). Kondisi lingkungan tempat
penulis tinggal.
e). Kondisi ekonomi yang di alami
oleh penulis dan masyarakat lingkungannya.
Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik cerpen adalah unsur
pembangun yang berasal dari cerpen itu sendiri. Artinya, berbagai macam unsur
ini bisa ditemukan hanya dengan membaca isi cerpen tersebut. Adapun macam-macam
unsur intrinsik yakni :
1.Tema
Tema adalah pikiran pokok yang
hendak diutarakan oleh pengarang. Biasanya merupakan suatu hal yang diyakini
oleh pengarang dalam kaitannya dengan yang dihasilkannya. Apabila tema dalam
suatu drama tidak jelas, arah plotnya pun tidak terarah.
2.Penokohan
Jenis-jenis Tokoh :
1. Tokoh protagonis : mendukung
cerita
2. Tokoh antagonis : penentang
cerita
3. Tokoh tritagonis : tokoh
pembantu, baik protagonis/antagonis
Cara pengarang menampilkan
perwatakan tokoh:
1. Ciri-ciri fisik tokoh
2. Percakapan antarpelaku
3. Lingkungan sosial
4. Gambar tempat tinggal tokoh
5. Pemaparan sifat tokoh
3.Alur (plot)
Alur disebut juga plot, yaitu
rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu
kesatuan yang padu bulat dan utuh.
Alur terdiri atas beberapa bagian :
(a) Awal, yaitu pengarang mulai
memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(b) Tikaian, yaitu terjadi konflik
di antara tokoh-tokoh pelaku.
(c) Gawatan atau rumitan, yaitu
konflik tokoh-tokoh semakin seru.
(d) Puncak, yaitu saat puncak
konflik di antara tokoh-tokohnya.
(e) Leraian, yaitu saat peristiwa
konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(f) Akhir, yaitu seluruh peristiwa
atau konflik telah terselesaikan.
4.Setting (Latar)
Setting yaitu :
1.Tempat waktu ataupun suasana
terjadinya peristiwa yang dialami dalam cerpen tersebut.
2.Sebagai landasan tumpu, menyaran
pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan
lingkungan sosial tempat terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
3.Latar merupakan background sebuah
cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah
yang melingkupi sebuah
cerita.
4.Tempat, waktu , suasana yang
terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas
dimana berlangsungnya, kapan
terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.
5.Tempat dan waktu (di mana dan
kapan) suatu ceritera terjadi. Yang harus diperhatikan dalam
latar adalah tidak
hanya segi fisik dari latar itu. Latar sebenarnya memberikan informasi yang
sangat penting tentang keadaan masyarakat dimana ceritera itu terjadi pada
waktu itu.
6.Segala keterangan, petunjuk,
pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan
situasi terjadinya
peristiwa dalam cerita.
Macam-macam Latar
1.Latar Tempat
Latar tempat menggambarkan lokasi
terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
cerita.Penggambaran latar tempat ini hendaklah tidak bertentangan dengan realita tempat
cerita.Penggambaran latar tempat ini hendaklah tidak bertentangan dengan realita tempat
yang bersangkutan, hingga pembaca (terutama yang mengenal tempat tersebut) menjadi
tidak
yakin dengan apa yang kita sampaikan.
2.Latar Waktu
Latar Waktu menggambarkan kapan
sebuah peristiwa itu terjadi. Dalam sebuah cerita
sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya sejarah itu sendiri. Latar waktu juga meliputi lamanya proses penceritaan
sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya sejarah itu sendiri. Latar waktu juga meliputi lamanya proses penceritaan
3.Latar Sosial
Latar sosial mencakup hal-hal yang
berhubungan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang diceritakan dalam sebuah
cerita. Termasuk di dalamnya adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya, dan
sebagainya. Latar sosial sangat penting diketahui secara benar sebagaimana
latar tempat, sebab hal ini berkaitan erat dengan nama, bahasa dan status tokoh
dalam cerita.
5.Sudut Pandang
Sudut pandang dapat di simpulkan,
bahwa sudut panang merupakan penempatan diri pengarang
dan juga cara pengarang dalam melihat berbagai macam kejadian-kejadian dalam cerita yang dipaparkannya.
dan juga cara pengarang dalam melihat berbagai macam kejadian-kejadian dalam cerita yang dipaparkannya.
6.Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah alat utama
pengarang untuk menggambarkan, melukiskan serta menghidupkan cerita secara
estetika.
7.Amanat
Amanat merupakan pesan yang dapat diambil oleh
para pembaca setelah menyelesaikan cerita tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar