Kamis, 31 Maret 2016

UNSUR EKSTRINSIK DAN INTRINSIK SASTRA

Unsur Ekstrinsik menurut  Wellek dan Warren (1956 via Nurgiyantoro, 2009: 23) berpendapat bahwa unsur ektrinsik merupakan keadaan subjektivitas pengarang yang tentang sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang melatarbelakangi lahirnya suatu karya fiksi, dapat dikatakan unsur biografi pengarang menentukan ciri karya yang akan dihasilkan.

unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra
Gambar :unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra


Berikut adalah unsur-unsur ekstrinsik :

1. Latar Belakang / Biografi Pengarang

a. Riwayat hidup 
    Riwayat hidup adalah catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang.

b. Kondisi psikologis berisi mengenai pemahaman kondisi psikologi atau keadaan 
     yang  mempengaruhi pengarang dalam membuat cerpen.

c.Aliran sastra penulis
   Seorang penulis pasti akan mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangat berpengaruh terhadap
   gaya penulisan yang dipakai penulis dalam menciptakan sebuah karya.


2. Nilai - Nilai dalam Karya sastra


a.nilai agama

Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.

b.nilai sosial

Kita harus saling membantu jika orang lain dalam kesusahan seperti dalam cerpen tersebut karena pada hakekatnya kita adalah makhluk sosial.


c.nilai moral

Nilai moral merupakan nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.

d.nilai budaya

Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu medan/daerah.


e.nilai pendidikan 

Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha dengan sekuat tenaga dan selalu berdoa.

f.nilai estetika 

 yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya sastra ( tentang bahasa, alur, tema )

g.nilai filsafat

 hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

3. Kondisi Lingkungan dan Masyarakat Penulis

Terdapat beberapa faktor yang ada di dalam unsur kondisi masyarakat dan lingkungan penulis yaitu
a). Ideologi suatu negara.
b). Kondisi politik yang di amati oleh penulis.
c). Kondisi sosial masyarakat tempat penulis tinggal.
d). Kondisi lingkungan tempat penulis tinggal.
e). Kondisi ekonomi yang di alami oleh penulis dan masyarakat lingkungannya.





Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur intrinsik cerpen adalah unsur pembangun yang berasal dari cerpen itu sendiri. Artinya, berbagai macam unsur ini bisa ditemukan hanya dengan membaca isi cerpen tersebut. Adapun macam-macam unsur intrinsik  yakni :

1.Tema

Tema adalah pikiran pokok yang hendak diutarakan oleh pengarang. Biasanya merupakan suatu hal yang diyakini oleh pengarang dalam kaitannya dengan yang dihasilkannya. Apabila tema dalam suatu drama tidak jelas, arah plotnya pun tidak terarah.

2.Penokohan

Jenis-jenis Tokoh :
1. Tokoh protagonis : mendukung cerita
2. Tokoh antagonis : penentang cerita
3. Tokoh tritagonis : tokoh pembantu, baik protagonis/antagonis


Cara pengarang menampilkan perwatakan tokoh:
1. Ciri-ciri fisik tokoh
2. Percakapan antarpelaku
3. Lingkungan sosial
4. Gambar tempat tinggal tokoh
5. Pemaparan sifat tokoh

3.Alur (plot)

Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.
Alur terdiri atas beberapa bagian :
(a) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(b) Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
(c) Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
(d) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
(e) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(f) Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.

4.Setting (Latar)

Setting yaitu :
1.Tempat waktu ataupun suasana terjadinya peristiwa yang dialami dalam cerpen tersebut.

2.Sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan
   lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

3.Latar merupakan background sebuah cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah 
   yang melingkupi sebuah cerita.

4.Tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas 
   dimana  berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.

5.Tempat dan waktu (di mana dan kapan) suatu ceritera terjadi. Yang harus diperhatikan dalam 
   latar adalah tidak hanya segi fisik dari latar itu. Latar sebenarnya memberikan informasi yang  
   sangat penting tentang keadaan masyarakat dimana ceritera itu terjadi pada waktu itu.

6.Segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan 
   situasi terjadinya peristiwa dalam cerita.

Macam-macam Latar

1.Latar Tempat
  Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
  cerita.Penggambaran latar tempat ini hendaklah tidak bertentangan dengan realita tempat 
  yang bersangkutan, hingga pembaca (terutama yang mengenal tempat tersebut) menjadi tidak 
  yakin dengan apa yang kita sampaikan.

2.Latar Waktu
  Latar Waktu menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Dalam sebuah cerita
 sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya  sejarah itu  sendiri. Latar waktu juga meliputi lamanya proses penceritaan

3.Latar Sosial
 Latar sosial mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang  diceritakan dalam sebuah cerita. Termasuk di dalamnya adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya,      dan sebagainya. Latar sosial sangat penting diketahui secara benar sebagaimana latar tempat, sebab     hal ini berkaitan erat dengan nama, bahasa dan status tokoh dalam cerita.


5.Sudut Pandang
  Sudut pandang dapat di simpulkan, bahwa sudut panang merupakan penempatan diri pengarang
  dan  juga cara pengarang dalam melihat berbagai macam kejadian-kejadian dalam cerita yang             dipaparkannya.

6.Gaya Bahasa
  Gaya bahasa adalah alat utama pengarang untuk menggambarkan, melukiskan serta menghidupkan     cerita secara estetika.

7.Amanat
   Amanat merupakan pesan yang dapat diambil oleh para pembaca setelah menyelesaikan cerita tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar