Kamis, 31 Maret 2016

UNSUR INTRINSIK NOVEL

Unsur-unsur yang membangun cerita dari dalam novel itu sendiri disebut dengan unsur intrinsik.
Novel adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa. Novel berisi kisah hidup tokoh-tokoh di dalamnya dengan segala konflik yang dialaminya dengan penceritaan mengenai tokoh-tokohnya disampaikan secara panjang dan mendetail.

Dalam novel tokoh cerita dikisahkan hingga akhir cerita.Sebagai suatu karya sastra, novel terdiri atas unsur-unsur yang membangun keseluruhan cerita.

Unsur intrinsik novel yaitu tema,plot, perwatakan, sudut pandang, latar, amanat, dan gaya bahasa :

unsur intrinsik novel
Gambar: unsur intrinsik novel

1. TEMA


Tema merupakan jiwa cerita.Tema yaitu ide pokok yang mendasari cerita dalam novel.Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks. 

Sebagai unsur semantris dan yang menyangkut persamaan – persamaan  dan perbedaan – perbedaan  ( Hartoko dan Rahmanto, 1986 : 142 ). Tema disaring dari motif – motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa – peristiwa, konflik dan situasi tertentu. 

Tema dalam banyak hal bersifat mengikat kehadiran dan ketidakhadiran peristiwa, konflik, situasi tertentu, termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain, karena hal – hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan tema yang ingin disampaikan. 

Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka ia pun  bersifat menjiwai selurh bagian cerita itu.  Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak.

2.  PLOT

Alur atau plot adalah Jalan cerita atau jalinan cerita atau urutan cerita dari awal sampai akhir dalam sebuah novel.

Plot  terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan urutan waktunya, yaitu sebagai berikut.
Alur maju (progresif), yaitu rangkaian cerita yang secara alamiah bergerak maju menuju masa depan;
Alur mundur (flashback), yaitu rangkaian cerita yang kembali ke masa lalu sebelum menceritakan masa depan;
Alur campuran, yaitu alur yang memadukan alur maju dan alur mundur.

Plot dalam novel umumnya terdiri atas beberapa tahapan berikut.
Pengenalan, yaitu tahap pengenalan tokoh-tokoh dalam drama;
Konflik, yaitu munculnya masalah yang dialami tokoh-tokoh;
Komplikasi, yaitu konflik yang terjadi semakin banyak dan rumit;
Klimaks, yaitu puncak dari konflik yang dialami tokoh-tokoh;
Peleraian, yaitu penyelesaian konflik yang dialami tokoh;
Penyelesaian, yaitu berakhirnya cerita dan konflik dalam drama.


3. LATAR

Latar, yaitu keterangan tempat, waktu, suasana dan sosial yang mendasari terjadinya peristiwa dalam cerpen.Latar terdiri dari :

1. Waktu, yaitu kapan peristiwa terjadi, bisa masa lalu, masa sekarang atau (prediksi) masa depan.

2. Tempat : di mana peristiwa dalam cerita terjadi, misalnya di sekolah, di kantor, dll.

3. Budaya: adat dan budaya apakah yang digunakan, misalnya budaya Jawa, budaya Betawi, budaya Sunda, dll.

4. Suasana: suasana atau situasi dan kondisi seperti apa yang melingkupi cerita dalam novel tersebut, apakah semangat, sedih, gembira, bahagia, dll.

5. Latar belakang dan kepribadian karakter, apakah karakter di dalam cerita ini orang yang penyendiri, pendengar yang baik, ramah, mudah bergaul, baik hati, dll.


4. PERWATAKAN

Penokohan adalah Watak atau karakter pelaku, misal baik, buruk, santun, periang, protagonis, antagonis, dan sebagainya.

Tokoh terbagi menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

Tokoh utama, yaitu tokoh yang menjadi pusat cerita

Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang mendukung cerita yang dialami tokoh utama

Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang berperilaku baik

Tokoh antagonis, yaitu tokoh berperilaku buruk atau jahat



Ada tiga cara untuk memperkenalkan watak atau kepribadian si tokoh, yaitu:

• Pengarang menyebutkannya secara langsung

• Pengarang menggambarkannya di tingkah laku pelaku: tindakannya, gerak-geriknya, reaksi pelaku terhadap suatu kejadian atau orang lain

• Pengarang menggambarkannya di percakapan atau ucapan pelaku: percakapan pelaku dengan pelaku lain, ucapan pelaku tentang pelaku lain.

5. AMANAT

Amanat adalah Pesan atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita, baik melalui tema, kisah, maupun watak pelakunya.Amanat merupakan pesan moral yang ingin disampaikan pengarang novel kepada pembaca;


6. SUDUT PANDANG ( POINT OF VIEW )

Sudut pandang adalah posisi pengarang atau narator dalam membawakan cerita tersebut. 

Posisi pengarang dalam menyampaikan cerita ada beberapa macam: 

Narator serba tahu adalah narator bertindak sebagai pencipta segalanya yang serba tahu. ia tahu segalanya. Ia dapat menciptakan segala hal yang diinginkannya. 

Narator objektif adalah pengarang tak memberi komentar apa pun. Pengarangnya menceritakan apa yang terjadi seperti penonton melihat pementasan drama. Pengarang sama sekali tak mau masuk ke dalam pikiran para pelaku.

Narator aktif adalah Narator juga aktor yang terlibat dalam cerita tersebut yang terkadang fungsinya sebagai tokoh sentral. 

Narator sebagai peninjau adalah pengarang memilih salah satu tokohnya untuk bercerita. Seluruh kejadian yang ada pada cerita lakukan bersama tokoh ini. Tokoh ini bisa bercerita tentang pendapatnya atau perasaannya sendiri. 


Sudut pandang terdiri atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.

• Sudut pandang orang pertama (akuan), yaitu sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang pertama (aku)

• Sudut pandang orang ketiga terbatas (diaan-terbatas), yaitu sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang ketiga (dia) yang terbatas pada tokoh tertentu.


7. GAYA BAHASA

Gaya bahasa adalah Pemilihan kata atau diksi dalam karya sastra, biasanya dicirikan dengan penggunaan majas-majas, dan sebagainya.

UNSUR EKSTRINSIK DAN INTRINSIK SASTRA

Unsur Ekstrinsik menurut  Wellek dan Warren (1956 via Nurgiyantoro, 2009: 23) berpendapat bahwa unsur ektrinsik merupakan keadaan subjektivitas pengarang yang tentang sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang melatarbelakangi lahirnya suatu karya fiksi, dapat dikatakan unsur biografi pengarang menentukan ciri karya yang akan dihasilkan.

unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra
Gambar :unsur ekstrinsik dan intrinsik sastra


Berikut adalah unsur-unsur ekstrinsik :

1. Latar Belakang / Biografi Pengarang

a. Riwayat hidup 
    Riwayat hidup adalah catatan singkat tengatang gambaran diri seseorang.

b. Kondisi psikologis berisi mengenai pemahaman kondisi psikologi atau keadaan 
     yang  mempengaruhi pengarang dalam membuat cerpen.

c.Aliran sastra penulis
   Seorang penulis pasti akan mengikuti aliran sastra tertentu. Ini sangat berpengaruh terhadap
   gaya penulisan yang dipakai penulis dalam menciptakan sebuah karya.


2. Nilai - Nilai dalam Karya sastra


a.nilai agama

Nilai agama yaitu nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan aturan/ajaran yang bersumber dari agama tertentu.

b.nilai sosial

Kita harus saling membantu jika orang lain dalam kesusahan seperti dalam cerpen tersebut karena pada hakekatnya kita adalah makhluk sosial.


c.nilai moral

Nilai moral merupakan nilai-nilai dalam cerita yang sangat berkaitan dengan akhlak atau etika. Nilai moral dalam sebuah cerita bisa jadi nilai moral yang baik, bisa juga nilai moral yang buruk/jelek.

d.nilai budaya

Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang berkenaan dengan kebiasaan/tradisi/adat-istiadat yang berlaku pada suatu medan/daerah.


e.nilai pendidikan 

Kita tidak boleh putus asa dalam menghadapi kesulitan tetapi harus selalu berusaha dengan sekuat tenaga dan selalu berdoa.

f.nilai estetika 

 yaitu nilai yang berkaitan dengan seni, keindahan dalam karya sastra ( tentang bahasa, alur, tema )

g.nilai filsafat

 hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

3. Kondisi Lingkungan dan Masyarakat Penulis

Terdapat beberapa faktor yang ada di dalam unsur kondisi masyarakat dan lingkungan penulis yaitu
a). Ideologi suatu negara.
b). Kondisi politik yang di amati oleh penulis.
c). Kondisi sosial masyarakat tempat penulis tinggal.
d). Kondisi lingkungan tempat penulis tinggal.
e). Kondisi ekonomi yang di alami oleh penulis dan masyarakat lingkungannya.





Unsur Intrinsik Cerpen

Unsur intrinsik cerpen adalah unsur pembangun yang berasal dari cerpen itu sendiri. Artinya, berbagai macam unsur ini bisa ditemukan hanya dengan membaca isi cerpen tersebut. Adapun macam-macam unsur intrinsik  yakni :

1.Tema

Tema adalah pikiran pokok yang hendak diutarakan oleh pengarang. Biasanya merupakan suatu hal yang diyakini oleh pengarang dalam kaitannya dengan yang dihasilkannya. Apabila tema dalam suatu drama tidak jelas, arah plotnya pun tidak terarah.

2.Penokohan

Jenis-jenis Tokoh :
1. Tokoh protagonis : mendukung cerita
2. Tokoh antagonis : penentang cerita
3. Tokoh tritagonis : tokoh pembantu, baik protagonis/antagonis


Cara pengarang menampilkan perwatakan tokoh:
1. Ciri-ciri fisik tokoh
2. Percakapan antarpelaku
3. Lingkungan sosial
4. Gambar tempat tinggal tokoh
5. Pemaparan sifat tokoh

3.Alur (plot)

Alur disebut juga plot, yaitu rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh.
Alur terdiri atas beberapa bagian :
(a) Awal, yaitu pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(b) Tikaian, yaitu terjadi konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
(c) Gawatan atau rumitan, yaitu konflik tokoh-tokoh semakin seru.
(d) Puncak, yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
(e) Leraian, yaitu saat peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(f) Akhir, yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.

4.Setting (Latar)

Setting yaitu :
1.Tempat waktu ataupun suasana terjadinya peristiwa yang dialami dalam cerpen tersebut.

2.Sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan
   lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

3.Latar merupakan background sebuah cerita, tempat kejadian, daerah penuturan atau wilayah 
   yang melingkupi sebuah cerita.

4.Tempat, waktu , suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas 
   dimana  berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung.

5.Tempat dan waktu (di mana dan kapan) suatu ceritera terjadi. Yang harus diperhatikan dalam 
   latar adalah tidak hanya segi fisik dari latar itu. Latar sebenarnya memberikan informasi yang  
   sangat penting tentang keadaan masyarakat dimana ceritera itu terjadi pada waktu itu.

6.Segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan 
   situasi terjadinya peristiwa dalam cerita.

Macam-macam Latar

1.Latar Tempat
  Latar tempat menggambarkan lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah
  cerita.Penggambaran latar tempat ini hendaklah tidak bertentangan dengan realita tempat 
  yang bersangkutan, hingga pembaca (terutama yang mengenal tempat tersebut) menjadi tidak 
  yakin dengan apa yang kita sampaikan.

2.Latar Waktu
  Latar Waktu menggambarkan kapan sebuah peristiwa itu terjadi. Dalam sebuah cerita
 sejarah, hal ini penting diperhatikan. Sebab waktu yang tidak konsisten akan menyebabkan rancunya  sejarah itu  sendiri. Latar waktu juga meliputi lamanya proses penceritaan

3.Latar Sosial
 Latar sosial mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang  diceritakan dalam sebuah cerita. Termasuk di dalamnya adat istiadat, keyakinan, perilaku, budaya,      dan sebagainya. Latar sosial sangat penting diketahui secara benar sebagaimana latar tempat, sebab     hal ini berkaitan erat dengan nama, bahasa dan status tokoh dalam cerita.


5.Sudut Pandang
  Sudut pandang dapat di simpulkan, bahwa sudut panang merupakan penempatan diri pengarang
  dan  juga cara pengarang dalam melihat berbagai macam kejadian-kejadian dalam cerita yang             dipaparkannya.

6.Gaya Bahasa
  Gaya bahasa adalah alat utama pengarang untuk menggambarkan, melukiskan serta menghidupkan     cerita secara estetika.

7.Amanat
   Amanat merupakan pesan yang dapat diambil oleh para pembaca setelah menyelesaikan cerita tersebut